Tembakau Burley
Kedua ada Tembakau Burley. Jenis tembakau ini merupakan jenis tembakau yang memiliki tingkat nikotin yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Tembakau Virginia. Rasa tembakau Burley cenderung lebih kering, sedikit pahit, dan memiliki aroma yang kuat. Biasanya digunakan sebagai bahan campuran dalam rokok cerutu dan tembakau potong.
Tembakau Orient
Ketiga ada jenis Tembakau Orient atau Turkish tobacco. Tembakau ini merupakan jenis tembakau yang berasal dari wilayah Balkan, Timur Tengah, dan sekitar Laut Tengah. Tembakau ini memiliki rasa yang kaya dan kompleks, dengan aroma yang khas. Biasanya digunakan dalam produksi cerutu, pipa, dan naga4d tembakau potong.
Tembakau Dark Fired
Beikutnya ada tembakau Dark Fired. Tembakau Dark Fired adalah jenis tembakau yang mengalami proses pengeringan dengan panas yang lebih tinggi dari tembakau biasa. Hal ini menghasilkan rasa yang lebih kaya, beraroma asap, dan kadang-kadang memiliki sedikit rasa manis. Biasanya digunakan dalam produksi cerutu, tembakau pipa, dan tembakau kunyah.
Tembakau Cavendish
Jenis tembakau yang terakhir ini adalah Tembakau Cavendish. Tembakau ini adalah jenis tembakau yang melalui proses pengolahan khusus, termasuk fermentasi dan perendaman dalam sirup gula. Hal ini menghasilkan tembakau yang memiliki rasa manis, lembut, dan sedikit basah. Biasanya digunakan dalam produksi rokok cerutu, pipa, dan tembakau potong.
Tembakau-tembakau ini dapat bervariasi tergantung pada proses pengolahan, campuran, dan merek yang digunakan. Selain itu, penting untuk mengingat bahwa merokok dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, dan mengikuti peraturan yang berlaku terkait penggunaan tembakau adalah sangat penting.
Inovasi daun talas pengganti tembakau merupakan ide dari Muhammad Nursalim dan adiknya Ike Istia Wahyu, Warga Desa Doko, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Ide itu muncul berawal dari banyaknya tanaman talas, yang tumbuh di desanya. Kakak beradik itu kemudian berinisiatif mengolahnya menjadi pengganti tembakau.
Berbekal pengetahuan dari media sosial, keduanya kemudian mencoba mengolah daun talas menjadi pengganti tembakau yang layak dikonsumsi. Setelah berjalan 1 tahun, ternyata produksi daun talasnya terdengar hingga ke produsen rokok di Australia.
