Mengenal Pengertian SATUSEHAT
SATUSEHAT adalah basis integratif data kesehatan pribadi antara fasyankes untuk standarisasi dan interoperabilitas data ke arah implementasi rekam klinis elektronik (RME) di semua fasyankes di tahun 2023 yang sudah ditata dalam Ketentuan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 tahun 2022 mengenai Rekam Klinis.
Basis SATUSEHAT jadi penyambung mekanisme dan semua ekosistem aktor dalam industri kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, start-up, apotek, dinas kesehatan (Dinkes), industri kesehatan, laboratorium, dan yang lain santrimuda.com dengan sediakan fitur dan proses terstandar untuk proses usaha, data, teknis, dan keamanan.
Lahirnya basis SATUSEHAT adalah kerja hasil dan koordinir di antara Pusat Data dan Tehnologi Info dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO) dengan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Ditjen Yankes).
Karena ada basis SATUSEHAT, transisi data kesehatan diharap dapat efektif dan efektif. Data itu bisa digunakan fasyankes yang sudah terpadu basis SATUSEHAT untuk mendapatkan referensi info kesehatan pasien waktu beralih fasyankes atau kepentingan perlakuan kedaruratan klinis. Hal itu diharap bisa tingkatkan pelayanan kesehatan lebih maksimal hingga menggerakkan pemerintahan saat ambil peraturan kesehatan dan tenaga medis (nakes) saat memutuskan medis berbasiskan data yang didapat dengan near real-time.
Warga pun tidak perlu bawa rekam klinis fisik bila harus beralih fasyankes. Rekam klinis pasien akan terekam secara digital di basis SATUSEHAT yang terpadu dengan program kesehatan warga (SATUSEHAT App) dan dapat dijangkau lewat handphone atas kesepakatan pemakai.
SATUSEHAT App diharap jadi pola hidup baru warga yang bisa dipakai setiap hari, seperti pengingat meminum obat, tersambung dengan wearable piranti, sertifikat imunisasi anak, dan fitur-fitur kesehatan yang lain.
Mengenali Biomedical Genome Science Initiative (BGSi)
Biomedical Genome Science Initiative (BGSi) adalah program nasional pertama kali yang digagas oleh Menteri kesehatan Budi G. Sadikin yang diperuntukkan untuk mengetahui kekuatan penyakit di masa datang sekalian mendatangkan penyembuhan yang akurat (precision medicine) untuk warga.
Hal itu direalisasikan lewat manfaatkan tehnologi penghimpunan info genetik (genom) dari manusia atau bakteri seperti bakteri serta virus, atau dapat disebutkan sistem whole genome sequencing.
Bertempat di Gedung Eijkman Jakarta, sampai ini hari ada enam hubs pion dengan mengikutsertakan tujuh rumah sakit vertikal yang bergabung dalam BGSi. Tujuh rumah sakit itu, yakni RS Kanker Dharmais, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, RSUP Pertemanan, RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, RSUP Dr. Sardjito, dan RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah yang hendak meningkatkan untuk mempelajari enam penyakit fokus lewat sistem whole genome sequencing.
Tujuh penyakit itu terbagi dalam kanker (payudara, paru-paru, kolorektal, dan serviks), penyakit infeksi (tuberkulosis), penyakit otak dan neurodegeneratif (stroke), penyakit metabolik (diabetes), duchenne muscular dystrophy (DMD), pulmonary arterial hypertension (PAH), dan berkaitan dengan penuaan, gizi, dan kesehatan (psoriasis). Sampai tahun akhir 2024 kedepan, ditarget ada 10.000 contoh genome sequences manusia yang terkumpul dan ditelaah buat penskalaan variasi data genome dari populasi warga Indonesia yang memiliki penyakit fokus itu