Hadapi Revolusi Society 5.0 Menko PMK Himbau Perguruan Tinggi Harus Bertransformasi Dengan Cepat

Hadapi Revolusi Society 5.0 Menko PMK Himbau Perguruan Tinggi Harus Bertransformasi Dengan Cepat

Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, harus ada alih bentuk yang krusial pada dunia pendidikan supaya bisa membuat sumber daya manusia yang unggul dan sanggup berkompetisi di ajang global.
Hal tersebut dikatakan bogorseru.com ketika menjadi pembicara secara online dalam Seminar Nasional dengan topik “Peranan Pendidikan dan Evaluasi di Zaman Society 5.0 untuk Tingkatkan Kualitas Angkatan Unggul yang Berwatak” yang diadakan oleh Kampus Negeri Malang, pada Jumat (20/10).
Muhadjir menambah, integratif tehnologi pada dunia pendidikan jadi proses yang terpenting dan harus dilaksanakan hingga bisa menyokong peraturan yang digagas oleh pemerintahan, seperti Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, Guru Pendorong, dan lain-lain.

Beberapa program evaluasi itu sudah diketahui harus menerapkan pendekatan belajar yang fokus pada student centered, di mana pengajar harus sanggup meningkatkan dan sediakan materi evaluasi dengan perubahan tehnologi. Lewat aktivitas seminar ini, Muhadjir mengharap perguruan tinggi bisa terus memberikan kontribusi kenyataannya saat menghasilkan angkatan yang unggul.
“Semoga hasil seminar ini bisa berguna dalam usaha kita untuk menyokong peraturan yang berada di Kemendikbudristek, dimulai dari Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, Guru Pendorong, dan sebagainya,” sebut Muhadjir.

Dalam peluang yang masih sama saat sesion dialog, Deputi Sektor Koordinir Kenaikan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito menjelaskan, keterlibatan semua stakeholder bisa tingkatkan efektifitas pendidikan dan akan mempermudah kita untuk capai kenaikan human capital competitiveness hingga pada akhirannya dapat merealisasikan Indonesia Maju 2045.
Seperti diketahui, selainnya dunia sedang masuk zaman revolusi industri 4.0, saat ini tengah ramai dibicarakan zaman society 5.0. Zaman itu mewajibkan manusia agar bisa secara jeli saat manfaatkan perubahan tehnologi.

Perkembangan tehnologi digital akan memunculkan dampak distruptif untuk warga yang tidak cepat melawannya. Hal ini lebih banyak ditunjukkan ada beberapa posisi tugas yang sudah diganti oleh mesin atau robot. Berdasar data dari World Economic Komunitas pada tahun 2020, diprediksi ada 84 % tugas di dunia akan diganti oleh mesin dan 50 % kedudukan tugas di dunia akan memakai otomasi.
“Kita harus sanggup membuat karyawan yang siap dengan digitalisasi, otomasi, dan artificial intelligence. Kita perlu pastikan beberapa karyawan kita mendapatkan re-skilling dan upskilling yang sama sesuai agar bisa memburu dinamika di dunia kerja. Demikian pula pembekalan softskill harus juga jadi fokus utama,” tutur Warsito.
Disamping itu, ikut jadi pembicara dalam sesion dialog, yaitu Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Itjce Chodijah yang menjelaskan mengenai implikasi pendidikan watak dalam evaluasi

About the Author

اترك تعليقاً

لن يتم نشر عنوان بريدك الإلكتروني. الحقول الإلزامية مشار إليها بـ *

You may also like these

X